Pages

LIPUTAN PRODUK POPOK ENPHILIA di MEDIA INDONESIA (Minggu, 27 Februari 2011)



GREEN CORNER :ANCAMAN DIBALIK KEPRAKTISAN.....
Selain butuh bahan baku kayu yang banyak, popok dan pembalut sekali pakai menjadi sumber sampah yang sulit terurai. Sebenarnya ini bisa dhindari dengan produk cuci ulang.
Bukan cuma karena banyaknya, (sampah) ini juga berbahaya karena mengandung plastik yang sulit terurai (Sri Bebassari, Ketua InSWA)
Banyak popok yang materialnya juga dibuat dari pulp kayu. Ini berarti jutaan pohon harus dikorbankan hanya utuk menampung kotoran.
Rhode island Solid waste Management Corporation mengemukakan, di AS 90% orang tua memilih popok sekali pakai, sekitar setengah juta pohon tiap tahunnya dikorbankan untuk popok tersebut.
“biaya” lingkungan yang besar inilah yang mebuat banyak orang di sana jengah. Setidaknya sejak dua dekade lalu popok cuci ulang kembali populer.

Daur Ulang
Hal ini pula yang kini terjadi di Indonesia. Setidaknya dua tahun ini, produsen popok cuci ulang menjamur. Tapi popok yang juga populer disebut clodi—dari bahasa inggris cloth diaper—ini berbeda dari popok kain masa nenek kita dulu. Beberapa popok bahkan sudah sepraktis celana.
Clodi semacam ini salah satunya dibuat oleh Rika (owner enphilia). Ibu rumah tangga ini mengaku terdorong dari kegemarannya memanfaatkan barang yang ada.
“Awalnya saya pakai selimut pesawat yang ada dirumah. Ternyata usefull banget.
Lalu saya terusin (membuat) karena memang sayang sekali kalau popok hanya sekali pakai” kata lulusan Teknik Lingkungan ITB ini, yang memulai usaha pada 2009.
Popok yang awalnya dibuat untuk anaknya sendiri itu kemudian dipasang di blog pribadinya hingga mendapat respon banyak orang. Masuk ke dunia bisnis membuat Rika tidak lagi menggunakan bahan bekas.
Namun, selain menggunakan bahan fleece baru, ia berusaha mempertahankan semangat daur ulang dengan bentuk popok berkantung.
Bahan penyerapnya bisa kain apa saja dan bisa dimasukkan melalui celah di pinggang belakang popok.
“Ini mendorong orang memanfaatkan bahan apa saja yang ada dirumahnya”, tutur Rika yang pernah menggunakan bekas kain ihram. Dengan konsep yang sekaligus daur ulang ini pula Rika memberi nama produknya Enphilia yang artinya “cinta lingkungan”.
Bahan baru yang khusus dipesan ke pabrik adalah bahan microfiber yang berfungsi sebagai penyerap utama. Microfiber, atau bahan dengan serat micron, ini pula pembeda signifikan dengan popok sekali pakai yang banyak menggunakan bahan penyerap berupa bahan kimia, salah satunya, Sodium polycrylate.
Microfiber ini pula yang kini disediakan Enphilia. Untuk mengimbangi daya serap popok, clodi ini bisa mengunakan kain microfiber.

TETAP BERSIH DAN SEHAT
Meski bisa menghindari ratusan ton sampah dan menghemat jutaan rupiah, banyak orang tetap mengernyitkan kening saat mendengar kata “ cuci ulang” untuk popok dan pembalut. Beberapa mengaku khawatir perihal kebersihan dan kesehatannya.
Mengenai kehigienisan ini memang tidak dilakukan uji laboratorium semisal terkait keberadaan bakteri di clodi atau pembalut yang telah dicuci.
Namun, berdasarkan pengamatan langsung terhadap clodi maupun pembalut yang telah dicuci, tidak tampak bekas noda maupun tercium bau.
Beberapa testimo juga mendukung. Banyak pujian dari ibu yang memiliki anak berkulit sensitif.
Dina Wulan pada februari 2010 menulis, “Sayang banget baru kenalnya sekarang. Saya kesulitan soal popok karena anak pertama saya ruamnya (bintil merah) parah. Zaman dulu gak ada clodi lokal balita seperti ini”. Keunggulan serupa juga dituliskan ibu bernama Hasty.
Asosiasi Kesehatan Lingkungan Nova Scotia, Kanada, mengatakan alergi karena popok sekali pakai memang kerap muncul. Hal itu bisa dipicu bahan-bahan kimia termasuk gel penyerap dan zat pemutih yang banyak digunakan popok.
Dengan tidak tidak hadirkan zat-zat ini pada clodi, reaksi alergi hampir nihil. Situs kesehatan di AS, Healtywze.org pun melaporkan hampir tidak ada laporan alergi dari pengguna clodi bekas pakai. Mungkin ini sebabnya clodi yang berharga Rp.24.000-Rp.70.000 ini sudah memiliki banyak penggemar di beragai daerah.
Sudah saatnya gaya konsumsi manusia yang bisa mempengaruhi lingkungan secara negatif sedikit demi sedikit diubah (Big/M-1)
miweekend@mediaindonesia.com sumber: mediaindonesia.com/green corner
diketik ulang oleh ummi-nya zaid & zahro
note: bagian yang saya ketik ulang hanya bagian yg membahas tentang popok enphilia, harap maklum, artikel agak panjang *senyum*.
Untuk artikel lengkap silahkan download di http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/MI/MI/2011/02/27/index.shtml

Mungkin ada Ayah Bunda yang belum siap beralih ke popok kain karena 'mitos' ribet/bocor harus ganti tiap kali pipis. Ayah Bunda, sekarang popok kain telah berevolusi menjadi lebih modern. Popok kain modern semudah popok disposable, tidak bocor, lebih aman, lebih ramah lingkungan dan jauh lebih hemat. Cobalah dengan 1 Popok Kain Modern (merek apapun), demi anak kita, demi kantong Anda dan demi Bumi kita. (sumber: greennappy Indonesia)
SEMOGA BERMANFAAT..

0 comments:

Posting Komentar

 

RUMAH ZAHRO DISTRIBUTOR CUDDLEME Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez